Jumat, 20 Mei 2011

3 cara Pencegahan CA Serviks

Jika pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang Cara Mengenal Kanker Serviks, sekarang akan dibahas lebih lanjut mengenai Cara Pencegahan Kanker Serviks yang harus kita ketahui sebagai langkah pencegahan. Kanker Serviks atau kanker leher rahim merupakan momok penyakit kanker yang paling ditakuti oleh seluruh perempuan dunia. Kanker ini merupakan perenggut nyawa nomor satu dan merupakan kanker terganas.
 

Tapi tidak perlu takut jika kita tahu apa yang menjadi penyebab dari Kanker Serviks. Kita harus mengetahui gejala dan resiko, dengan ini diharapkan bisa mengurangi rasa kecemasan pada diri kita terutama wanita. Berikut ini adalah artikel tentang pencegahan dini Kanker Serviks :
Pencegahan, menurut Nasdaldy, dapat dilakukan dengan tiga strategi: primer, sekunder, dan tertier.

  1. Pencegahan primer diperlukan pada semua populasi yang memiliki risiko terkena kanker mulut rahim. Caranya, dengan memberikan penyuluhan. ”Bukan hanya medis, tapi bisa di sekolah-sekolah karena banyak yang tidak tahu dan tidak peduli,” tuturnya. 
  2. Pencegahan sekunder juga diperlukan pada orang yang tidak memiliki gejala. Ini agar angka kejadian dapat ditekan dan memungkinkan pengobatan sedini mungkin. Pengobatan lebih awal, selain biayanya sedikit, hasilnya pun lebih baik.
  3. Sedangkan pencegahan tertier dilakukan pada orang yang sudah terkena penyakit ini.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan primer pada penderita serviks. Namun yang penting adalah menurunkan faktor risiko. Misalnya, menghilangkan perilaku seksual yang mengakibatkan terpapar dengan infeksi human papilloma virus (HPV). ”Perempuan lebih rentan terkena infeksi HPV,” ujarnya.
Tidak kalah pentingnya dengan faktor nutrisi. Menurut dokter spesialis ini orang dengan gizi yang bagus lebih mudah mencegah serangan penyakit ini. Harus diingat, tidak ada pantangan makanan bagi penderita kanker. Karena itu tidak benar pernyataan yang mengatakan bahwa penderita kanker tidak boleh makan daging. ”Itu mitos,” ucapnya.
Zat gizi, kata dia, sangat diperlukan untuk pencegahan penyakit ini. Makanan yang baik untuk dikonsumsi adalah caretenoids, vitamin A, retinoids, vitamin C, vitamin E, dan folat. Sayuran hijau tua dan kuning juga baik untuk meningkatkan gizi.
Selain menurunkan faktor risiko dan nutrisi, pencegahan primer juga perlu dengan vaksinasi. Imunisasi, kata Nasdaldy, dilakukan pada usia muda sebelum aktif melakukan hubungan seksual dan masih dalam tahap pengembangan.
Vaksin pencegahan bertujuan membentuk antibodi dan diberikan pada orang sehat. Vaksin pengobatan diberikan pada orang yang sudah terinfeksi HVP dan stimulasi sistem imunitas.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan, vaksin sebaiknya diberikan pertama kali dalam lima tahun setelah aktif berhubungan seksual atau usia 25 tahun sampai usia 65 tahun. Frekuensi vaksinasi, saran badan dunia itu, dilakukan 2 – 3 tahun sekali dengan catatan dua kali berturut-turut negatif.
Sudah dibacakan artikel diatas. Pencegahan sangat perlu kita lakukan, kita tidak bisa tahu apakah kita, dia atau mereka yang terkena penyakit kanker ini. Terapkan cara hidup sehat dan penyusunan Daftar Makanan Sehat merupakan alternatif untuk meningkatkan pola hidup kita.

 http://www.puarambe.com/2010/03/cara-pencegahan-kanker-serviks.html

TORCH Saat Kehamilan

TORCH

   TORCH merupakan akronim dari beberapa infeksi jenis penyakit bawaan yang akan berbahaya untuk janin bila diderita oleh ibu hamil. Penyakit-penyakit ini dengan mudah akan menginfeksi janin dalam kandungan seorang ibu yang sedang hamil. Penyakit yang merupakan bagian dari TORCH terdiri atas virus dan juga beberapa bakteri. TORCH sendiri merupakan akronim yang jika dijabarkan merupakan beberapa penyakit sebagai berikut ini:
  • T: Toxoplasmosis atau Toxoplasma gondii. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah toksoplasmosis.
  • O: Other infections atau infeksi lainnya seperti Hepatitis B, Sifilis, Varicella-Zoster Virus, HIV, dan Parvovirus B19.
  • R: Rubella atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Rubela atau Campak Jerman.
  • C: Cytomegalovirus atau dikenal sebagai sitomegalovirus atau virus herpes manusia 5.
  • H: Herpes simplex virus atau virus herpes simpleks.
Akronim lain yang juga mirip yaitu TORCHES yang merupakan singkatan dari Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex, dan Syphilis.
  
Toksoplasmosis
Penyebab: Penyakit ini sering dihubungkan dengan kucing atau anjing sebagai penyebabnya. Penyebab penyakit ini adalah parasit dengan nama Toxoplasma gondii yang umumnya hidup pada binatang mamalia seperti anjing dan kucing.
Penularan: Parasit ini akan keluar bersama kotoran anjing atau kucing. Melalui kotoran inilah akhirnya dapat menghinggapi manusia. Penyebaran lainnya adalah melalui lalat, kecoa atau serangga lain yang menghinggapi kotoran tersebut lalu menempel pada makanan yang telah matang atau pada sayuran yang bila tidak dimasak dengan tepat dapat menular pada manusia. Bisa pula menyebar melalui daging yang kurang matang saat diolah.
Akibat: Janin yang terinfeksi penyakit ini dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir mati. Bisa pula menyebabkan kelainan pada bayi saat dewasa.

Rubela

 

Penyebab: Dikenal juga dengan penyakit campak Jerman. Seseorang yang terinfeksi penyakit ini dapat dikenali dengan adanya ruam pada bagian tubuh, nyeri otot, demam (walau tidak selalu menyertai infeksi penyakit ini) dan adanya pembesaran getah bening.
Penularan: Media penularannya melalui pernafasan, air liur, keringat, darah atau hubungan seksual dari penderita rubela lainnya. Maka, untuk ibu hamil, sebaiknya menjaga jarak bila ada teman atau kerabat yang sedang menderita rubela atau campak Jerman agar tidak tertular.
Akibat: Penyakit ini semakin berbahaya apabila diderita oleh wanita yang usia kehamilannya masih muda, khususnya pada trimester pertama kehamilan. Hal yang dapat dialami oleh bayi apabila ibu terinfeksi penyakit ini adalah bayi terlahir cacat atau menderita kelainan seperti kerusakan pada otak, kebutaan, tuna rungu atau bisu.

Cytomegalovirus (CMV)

Penyebab: Disebabkan oleh virus cytomegalo.
Akibat: Bila infeksi dialami oleh ibu hamil, maka bayi yang dikandung beresiko menderita pembesaran kepala, pengapuran otak, pembesaran hati, tuli, atau bentuk kaki dan tangan yang tidak normal.

 

 

Herpes Simpleks tipe II

 

Penyebab: Herpes terbagi atas 2 jenis, sedangkan yang berbahaya bagi ibu hamil adalah jenis Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Infeksi ini menyerang alat kelamin. Tanda dari seseorang terinfeksi penyakit ini adalah keputihan atau muncul bintik pada alat kelamin.
Penularan: Penularannya adalah melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan penderita lain. Bisa juga ditularkan melalui hubungan seksual.
Akibat: Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi penyakit ini dapat menderita kelainan pada kulit, yaitu kulit melepuh.

Mencegah TORCH

Mengingat bahaya dari TORCH untuk ibu hamil, bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan atau yang saat ini sedang hamil, dapat mempertimbangkan saran-saran berikut agar bayi Anda dapat terlahir dengan baik dan sempurna.
  • Makan makanan bergizi

    Saat hamil, sebaiknya Anda mengkonsumsi banyak makanan bergizi. Selain baik untuk perkembangan janin, gizi yang cukup juga akan membuat tubuh tetap sehat dan kuat. Bila tubuh sehat, maka tubuh dapat melawan berbagai penyakit termasuk TORCH sehingga tidak akan menginfeksi tubuh.
  • Lakukan pemeriksaan sebelum kehamilan

    Ada baiknya, Anda memeriksakan tubuh sebelum merencanakan kehamilan. Anda dapat memeriksa apakah dalam tubuh terdapat virus atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi TORCH. Jika Anda sudah terinfeksi, ikuti saran dokter untuk mengobatinya dan tunda kehamilan hingga benar-benar sembuh.
  • Melakukan vaksinasi

    Vaksinasi bertujuan untuk mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum kehamilan. Hanya saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.
  • Makan makanan yang matang

    Hindari memakan makanan tidak matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH bisa terdapat pada makanan dan tidak akan mati apabila makanan tidak dimasak sampai matang. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, selalu konsumsi makanan matang dalam keseharian Anda.
  • Periksa kandungan secara terartur

    Selama masa kehamilan, pastikan juga agar Anda memeriksakan kandungan secara rutin dan teratur. Maksudnya adalah agar dapat dilakukan tindakan secepatnya apabila di dalam tubuh Anda ternyata terinfeksi TORCH. Penanganan yang cepat dapat membantu agar kondisi bayi tidak menjadi buruk.
  • Jaga kebersihan tubuh

    Jaga higiene tubuh Anda. Prosedur higiene dasar, seperti mencuci tangan, sangatlah penting.
  • Hindari kontak dengan penderita penyakit

    Seorang wanita hamil harus menghindari kontak dengan siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubela, yang juga disebut campak Jerman.
Dengan mencari lebih banyak informasi tentang kehamilan serta merawat dirinya sebelum dan selama masa kehamilan maupun dengan memikirkan masak-masak jauh di muka tentang berbagai aspek melahirkan, seorang wanita akan melakukan sebisa-bisanya untuk memastikan kehamilan yang lebih aman. Maka, bagi seorang wanita hamil, cobalah untuk selalu waspada terhadap berbagai penyakit seperti TORCH agar bayi Anda terlahir sehat.

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/203-waspada-toksoplasmosis-rubela-herpes-torch-saat-hamil.html#Rubela

Kesehatan Reproduksi Remaja

       Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.

 

 

 

TUMBUH KEMBANG REMAJA.
Masa remaja dibedakan dalam :
  1. Masa remaja awal, 10 – 13 tahun.
  2. Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun.
  3. Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun.
Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :
  1. Mulai menstruasi.
  2. Payudara dan pantat membesar.
  3. Indung telur membesar.
  4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
  5. Vagina mengeluarkan cairan.
  6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
  7. Tubuh bertambah tinggi.
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :
  1. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap.
  2. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
  3. Tumbuh kumis.
  4. Mengalami mimpi basah.
  5. Tumbuh jakun.
  6. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
  7. Penis dan buah zakar membesar.
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
  1. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
  2. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
  3. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
  4. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.
Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dari lingkungan barunya.

MENSTRUASI ATAU HAID.
Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia 50 tahun. Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi meliputi :
  1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang.
  2. Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim menebal.
  3. Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap menerima hasil pembuahan.
  4. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan terjadi perdarahan. Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26 hari, 28 hari, 30 hari, atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara 30 – 80 ml. Selama masa haid, yang perlu diperhatikan adalah kebersihan daerah kewanitaan dengan mengganti pembalut sesering mungkin.

MIMPI BASAH, BAGAIMANA BISA TERJADI ?
Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam testis. Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens kemudian berada dalam cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang telah mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. Masturbasi adalah memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga timbul ereksi yang disusul dengan ejakulasi, atau disebut juga onani.

KEHAMILAN.
Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam berhubungan seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses kehamilan dapat diilustrasikan sebagai berikut :
  1. Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel telur.
  2. Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak masuk kedalam rahim dan selanjutnya ke saluran telur.
  3. Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung membuahi.
Tanda-tanda kehamilan :

Kanker Anus

Kanker anus adalah penyakit yang berbahaya (kanker) dalam bentuk sel tisu dalam anus.

   

     Anus adalah bagian akhir dari usus besar, di bawah bagian rektum yang dilalui kotoran (limbah padat) untuk keluar dari tubuh. Anus yang dibentuk adalah sebagian dari luar lapisan kulit dari tubuh dan sebagian dari usus. Dua-ring seperti otot, disebut otot sphincter, berfungsi untuk membuka dan menutup anus, anus membuka agar kotoran keluar dari tubuh. anal kanal, bagian pembukaan antara dubur dan anal panjangnya sekitar 1 ½ inci.
Kulit luar sekitar dubur yang disebut daerah perianal. Tumor di daerah ini adalah Tumor kulit, bukan kanker anus.
Terinfeksi dengan papillomavirus manusia (HPV) dapat mempengaruhi resiko pengembangan kanker anus.

Faktor risiko meliputi:
  1. Usia lebih dari 50 tahun.
  2. Terinfeksi dengan human papillomavirus (HPV). 
  3. Memiliki banyak pasangan seks. 
  4. Melakukan hubungan anal seks. 
  5. Anus sering mengalami kemerahan, pembengkakan dan kesakitan. 
  6. Menderita anus fistula (bukaan yang tidak normal). 
  7. Merokok.
Kemungkinan tanda kanker anus termasuk pendarahan dari anus atau dubur atau benjolan di dekat anus. Harus berkonsultasi ke Dokter jika ada masalah yang berikut ini:
  1. Pendarahan dari anus atau dubur.
  2. Sakit atau tekanan di daerah sekitar dubur. 
  3. Gatal-gatal atau banyak keluar lendir dari anus. 
  4. Benjolan di dekat anus. 
  5. Perubahan kebiasaan BAB.
Berikut tes dan prosedur yang dapat digunakan:
  1. Pemeriksaan fisik dan sejarah: Sebuah pengujian pada tubuh untuk memeriksa tanda-tanda kesehatan umum, termasuk untuk memeriksa tanda-tanda penyakit, seperti gumpalan atau hal lain yang tampaknya tidak biasa. Sebuah sejarah kesehatan pasien dan kebiasaan terakhir penyakit dan juga perawatannya.
  2. Pemeriksaan dubur digital (DRE): Sebuah penelitian terhadap anus dan rektum. Dokter atau perawat memasukkan pelumas, bersarung tangan dan jari dimasukkan ke dalam dubur untuk merasakan adanya gumpalan atau hal lain yang tampaknya tidak biasa. 
  3. Anoscopy: Sebuah alat pemeriksaan anus dan yang lebih rendah dari rectum, tabung yang diterangi disebut anoscope.
  4. Proctoscopy: Sebuah alat pemeriksaan yang pendek untuk memeriksa rectum, tabung yang diterangi disebut proctoscope. 
  5. Endo-anal atau endorectal ultrasound: Sebuah prosedur yang di mana menggunakan ultrasound transducer (penyelidikan) dimasukkan ke dalam anus atau dubur dan digunakan untuk memancarkan energi gelombang suara tinggi (ultrasound) pada organ internal dan membuat Gema. Gema yang berupa gambar tisu tubuh disebut sonogram.
  6. Biopsi: Penyingkiran sel atau tisu sehingga mereka dapat dilihat di bawah mikroskop oleh patolog untuk memeriksa tanda-tanda kanker. Jika yang dilihat adalah daerah yang tidak normal selama anoscopy, yang pernah dilakukan pada waktu itu. 
Beberapa faktor yang mempengaruhi prognosa ( kesempatan pemulihan) dan perawatan pilihan. 
Masa (kesempatan pemulihan) tergantung pada hal berikut:
  • Ukuran Tumor.
  • Dibagian mana Tumor berada didalam anus.
  • Apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening.
Pengobatan tergantung dari pilihan berikut:
  • TTahapan dari kanker.
  • Dimana Tumor tersebut berada didalam anus.
  • Apakah pasien telah menderita penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV).
  • Apakah kanker tetap ada setelah perawatan atau kambuh.
Tahapan kanker anus
Setelah kanker anus didiagnosa, tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah sel kanker sudah menyebar didalam anus atau ke bagian tubuh yang lain.
Proses yang digunakan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar didalam anus atau ke bagian tubuh yang lain disebut staging. Informasi yang dikumpulkan dari proses pementasan menentukan tahap penyakit. Adalah penting untuk mengetahui tahap untuk rencana perawatan. Berikut tes dapat digunakan dalam proses pementasan:
  1. CT scan : Sebuah prosedur yang membuat serangkaian gambar detail dari bagian dalam tubuh, diambil dari berbagai sudut pandang. Gambar yang dibuat oleh komputer yang terhubung ke sebuah mesin x-ray. Dye mungkin disuntikkan ke dalam pembuluh darah atau ditelan untuk membantu organ atau tisu muncul lebih jelas. Prosedur ini juga disebut Computed Tomography, komputerisasi tomografi, atau komputerisasi tomografi aksial. Untuk kanker anus, yang di CT scan dari panggul dan perut dapat dilakukan.
  2. X-ray dada : Sebuah x-ray ke organ dan tulang di dalam dada. Sebuah x-ray adalah jenis energi sinar yang dapat tembus kedalam tubuh dan diabadikan kebentuk film, membuat gambar dari bagian dalam tubuh.
  3. Endo-anal atau endorectal ultrasound: Sebuah prosedur yang di mana menggunakan ultrasound transducer (penyelidikan) dimasukkan ke dalam anus atau dubur dan digunakan untuk memancarkan energi gelombang suara tinggi  (ultrasound) pada organ internal dan membuat Gema. Gema yang berupa gambar tisu tubuh disebut sonogram.
Tahapan-tahapan yang digunakan untuk kanker anus:
  1. Tahap 0 (kanker bisul di Situ)  Pada tahap 0, kanker hanya ditemukan di lapisan terjauh dari anus. Tahap 0 kanker juga disebut kanker bisul di situ.  
  2. Tahap I :Pada tahap I, Tumor adalah 2 sentimeter atau lebih kecil.
  3.  Tahap II : Pada tahap II, Tumor adalah lebih besar daripada 2 sentimeter. 
  4. Tahap IIIA  : Pada tahap IIIA, Tumor dapat berukuran apapun dan telah menyebar ke salah satu:
  • Kelenjar getah bening di dekat dubur; atau
  • dekat organ, seperti vagina, saluran kencing, dan kandung kemih
     5.Tahap IIIB
Pada tahap IIIB, Tumor seukuran apapun dan telah tersebar:
  • ke tempat-tempat organ dan untuk Kelenjar getah bening di dekat dubur; atau
  • untuk Kelenjar getah bening di satu sisi panggul dan / atau kunci paha, dan mungkin telah menyebar ke organ di dekatnya; atau
  • untuk Kelenjar getah bening di dekat dubur dan di kunci paha, dan / atau ke Kelenjar getah bening pada kedua sisi panggul dan / atau kunci paha, dan mungkin telah menyebar ke organ didekatnya.
     6.Tahap IV 
Pada tahap IV, yang mungkin Tumor seukuran apapun dan kanker mungkin telah menyebar ke Kelenjar getah bening atau organ dekat dan jauh telah menyebar ke bagian tubuh.

Kanker anus kambuhan
Kanker anus kambuhan adalah kanker yang telah recurred (kembali) setelah dirawat. Kanker dapat datang kembali didalam anus atau di bagian tubuh yang lain

Sekilas tentang perawatan pilihan
Ada berbagai jenis pengobatan untuk pasien kanker anus.
Berbagai jenis perawatan yang tersedia untuk pasien kanker anus. Beberapa perawatan yang standar (yang saat ini digunakan), dan beberapa lagi yang sedang diteliti dalam uji klinis. Sebelum perawatan dimulai, pasien mungkin berpikir tentang mengambil bagian dalam percobaan klinis. Percobaan perawatan klinis adalah penelitian studi dimaksudkan untuk membantu meningkatkan perawatan saat ini atau memperoleh informasi tentang perawatan baru untuk pasien penderita kanker. Ketika uji klinis menunjukkan bahwa perawatan yang baru lebih baik dari perawatan standar, maka pengobatan baru tersebut dapat menjadi standar pengobatan.
Uji klinis ada di banyak negara bagian. Informasi tentang uji klinis tersedia di Situs NCI . Memilih perawatan kanker yang tepat idealnya melibatkan keputusan dari pasien, keluarga, dan tim kesehatan.

Tiga jenis perawatan standar yang digunakan:
Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah perawatan kanker yang menggunakan energi tinggi sinar-x atau jenis lain radiasi untuk membunuh sel kanker. Ada dua jenis terapi radiasi. Eksternal terapi radiasi yang menggunakan mesin di luar tubuh untuk mengirim radiasi terhadap kanker. Internal terapi radiasi menggunakan zat radioaktif mati dalam jarum, bibit, kawat, atau catheters yang ditempatkan secara langsung ke dalam atau dekat dengan kanker. Cara terapi radiasi diberikan tergantung pada jenis dan tahap kanker yang sedang dirawat.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah perawatan kanker yang menggunakan obat untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel atau dengan menghentikan pembelahan sel. Bila kemoterapi diambil melalui mulut atau menyuntikkan ke dalam pembuluh darah atau otot, obat memasuki aliran darah dan dapat mencapai sel kanker di seluruh tubuh (sistemik kemoterapi). Bila kemoterapi ditempatkan langsung ke dalam tulang belakang, organ, atau rongga badan seperti bagian perut, obat terutama mempengaruhi sel kanker di tempat-tempat (daerah kemoterapi). Cara kemoterapi diberikan tergantung pada jenis dan tahap kanker yang sedang dirawat.
Bedah 
  • Lokal resection: Sebuah prosedur bedah Tumor yang diangkat dari anus bersama dengan beberapa jaringan yang sehat di sekelilingnya. Lokal resection dapat digunakan jika kanker adalah kecil dan belum tersebar. Prosedur ini mungkin dapat menyimpan otot sphincter sehingga pasien masih dapat mengontrol pergerakan usus. Tumor yang berkembang di bagian bawah anus sering bisa dihapus dengan resection lokal.
  • Abdominoperineal resection: Sebuah prosedur bedah anus, pada rektum, dan bagian dari usus sigmoid dibuang melalui torehan yang dibuat di bagian perut. Dokter memotong ujung usus dan menyambungkannya dibagian samping perut, yang disebut stoma, dilakukan di permukaan tubuh bagian perut untuk memudahkan kotoran keluar dan ditampung dalam sebuah kantong di luar tubuh. Hal ini disebut Kolostomi. Kelenjar getah bening yang mengandung kanker juga dapat dihapus selama operasi ini.
Menderita Human Immunodeficiency Virus atau HIV dapat mempengaruhi pengobatan kanker anus.
Terapi kanker selanjutnya dapat merusak atau melemahkan sistem kekebalan tubuh pasien yang memiliki human immunodeficiency virus (HIV). Untuk alasan ini, pasien yang menderita kanker anus dan HIV biasanya dirawat dengan menurunkan dosis obat anticancer dan radiasi daripada pasien yang tidak terjangkit HIV.
Jenis perawatan lain sedang diuji dalam percobaan klinis.
Termasuk yang berikut:
Radiosensitizers
Radiosensitizers adalah obat yang membuat sel Tumor lebih sensitif terhadap terapi radiasi. Menggabungkan dengan terapi radiasi radiosensitizers dapat membunuh lebih banyak sel Tumor.
Ringkasan ini merujuk pada perawatan spesifik di bawah studi percobaan klinis, tetapi mungkin tidak menyebutkan setiap pegujian pengobatan baru. Informasi tentang uji klinis berlangsung tersedia di situs NCI.
Pilihan perawatan oleh tahap
Tahap 0 Kanker Anus (kanker bisul di Situ)
Perawatan dari tahap 0 anal anus biasanya adalah lokal resection.
Kanker anus tahap I
Perawatan kanker anus tahap I dapat termasuk :
  • Resection lokal.
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan atau tanpa kemoterapi. Jika kanker tetap ada setelah perawatan, tambahan kemoterapi dan terapi radiasi dapat diberikan untuk menghindari dilakukannya Kolostomi.
  • Abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Internal terapi radiasi untuk kanker yang tetap ada setelah perawatan eksternal dengan radiasi sinar-terapi.
Pasien yang telah melakukan perawatan dan berhasil menyisakan otot sphincter mungkin menerima kajian tindak lanjut setiap 3 bulan untuk 2 tahun pertama, termasuk memeriksa rektum dengan endoscopy dan biopsi, sesuai kebutuhan.
Kanker anus tahap II
Perawatan kanker anus tahap II dapat termasuk :
  • Resection lokal.
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan atau tanpa kemoterapi. Jika kanker tetap ada setelah perawatan, tambahan kemoterapi dan terapi radiasi dapat diberikan untuk menghindari dilakukannya Kolostomi.
  • Terapi radiasi internal.
  • Abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Pasien yang telah melakukan perawatan dan berhasil menyisakan otot sphincter mungkin menerima kajian tindak lanjut setiap 3 bulan untuk 2 tahun pertama, termasuk memeriksa rektum dengan endoscopy dan biopsi, sesuai kebutuhan.
Kanker anus tahap IIIA
Perawatan kanker anus tahap IIIA dapat termasuk:
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan atau tanpa kemoterapi. Jika kanker tetap ada setelah perawatan, tambahan kemoterapi dan terapi radiasi dapat diberikan untuk menghindari dilakukannya Kolostomi.
  • Radiasi sinar internal
  • Abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Kanker anus tahap IIIB
Perawatan kanker anus tahap IIIB dapat termasuk:
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan kemoterapi.
  • Resection lokal atau abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan kemoterapi dan terapi radiasi. Kelenjar getah bening juga dapat dihapus.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Kanker anus tahap IV
Perawatan kanker anus tahap IV dapat termasuk:
  • Bedah sebagai terapi palliative untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
  • Terapi radiasi sebagai terapi palliative .
  • Kemoterapi dengan terapi radiasi sebagai terapi palliative.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Pilihan perawatan untuk kanker anus kambuhan
Perawatan untuk kanker anus kambuhan dapat termasuk :
  • Terapi radiasi dan kemoterapi, untuk kambuh setelah operasi.
  • Bedah, untuk kambuh setelah terapi radiasi dan / atau kemoterapi.
  • Sebuah uji coba klinis terapi radiasi dengan kemoterapi dan / atau radiosensitizers.
Ringkasan ini merujuk pada perawatan spesifik di bawah studi percobaan klinis, tetapi mungkin tidak menyebutkan setiap pegujian pengobatan baru. Informasi tentang uji klinis berlangsung tersedia di situs NCI.  

  • Ukuran Tumor.
  • Dibagian mana Tumor berada didalam anus.
  • Apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening.
Pengobatan tergantung dari pilihan berikut:
  • TTahapan dari kanker.
  • Dimana Tumor tersebut berada didalam anus.
  • Apakah pasien telah menderita penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV).
  • Apakah kanker tetap ada setelah perawatan atau kambuh.
Tahapan kanker anus
Setelah kanker anus didiagnosa, tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah sel kanker sudah menyebar didalam anus atau ke bagian tubuh yang lain.
Proses yang digunakan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar didalam anus atau ke bagian tubuh yang lain disebut staging. Informasi yang dikumpulkan dari proses pementasan menentukan tahap penyakit. Adalah penting untuk mengetahui tahap untuk rencana perawatan. Berikut tes dapat digunakan dalam proses pementasan:
  • CT scan : Sebuah prosedur yang membuat serangkaian gambar detail dari bagian dalam tubuh, diambil dari berbagai sudut pandang. Gambar yang dibuat oleh komputer yang terhubung ke sebuah mesin x-ray. Dye mungkin disuntikkan ke dalam pembuluh darah atau ditelan untuk membantu organ atau tisu muncul lebih jelas. Prosedur ini juga disebut Computed Tomography, komputerisasi tomografi, atau komputerisasi tomografi aksial. Untuk kanker anus, yang di CT scan dari panggul dan perut dapat dilakukan.
  • X-ray dada : Sebuah x-ray ke organ dan tulang di dalam dada. Sebuah x-ray adalah jenis energi sinar yang dapat tembus kedalam tubuh dan diabadikan kebentuk film, membuat gambar dari bagian dalam tubuh.
  • Endo-anal atau endorectal ultrasound: Sebuah prosedur yang di mana menggunakan ultrasound transducer (penyelidikan) dimasukkan ke dalam anus atau dubur dan digunakan untuk memancarkan energi gelombang suara tinggi  (ultrasound) pada organ internal dan membuat Gema. Gema yang berupa gambar tisu tubuh disebut sonogram.
Tahapan-tahapan yang digunakan untuk kanker anus:
Tahap 0 (kanker bisul di Situ)
   Pada tahap 0, kanker hanya ditemukan di lapisan terjauh dari anus. Tahap 0 kanker juga disebut kanker   bisul di situ.
Tahap I
  Pada tahap I, Tumor adalah 2 sentimeter atau lebih kecil.
Tahap II
  Pada tahap II, Tumor adalah lebih besar daripada 2 sentimeter.
Tahap IIIA
  Pada tahap IIIA, Tumor dapat berukuran apapun dan telah menyebar ke salah satu:
  • Kelenjar getah bening di dekat dubur; atau
  • dekat organ, seperti vagina, saluran kencing, dan kandung kemih.
Tahap IIIB
Pada tahap IIIB, Tumor seukuran apapun dan telah tersebar:
  • ke tempat-tempat organ dan untuk Kelenjar getah bening di dekat dubur; atau
  • untuk Kelenjar getah bening di satu sisi panggul dan / atau kunci paha, dan mungkin telah menyebar ke organ di dekatnya; atau
  • untuk Kelenjar getah bening di dekat dubur dan di kunci paha, dan / atau ke Kelenjar getah bening pada kedua sisi panggul dan / atau kunci paha, dan mungkin telah menyebar ke organ didekatnya.
Tahap IV
    Pada tahap IV, yang mungkin Tumor seukuran apapun dan kanker mungkin telah menyebar ke Kelenjar getah bening atau organ dekat dan jauh telah menyebar ke bagian tubuh.
Kanker anus kambuhan
   Kanker anus kambuhan adalah kanker yang telah recurred (kembali) setelah dirawat. Kanker dapat datang kembali didalam anus atau di bagian tubuh yang lain.
Sekilas tentang perawatan pilihan
Ada berbagai jenis pengobatan untuk pasien kanker anus.
   Berbagai jenis perawatan yang tersedia untuk pasien kanker anus. Beberapa perawatan yang standar (yang saat ini digunakan), dan beberapa lagi yang sedang diteliti dalam uji klinis. Sebelum perawatan dimulai, pasien mungkin berpikir tentang mengambil bagian dalam percobaan klinis. Percobaan perawatan klinis adalah penelitian studi dimaksudkan untuk membantu meningkatkan perawatan saat ini atau memperoleh informasi tentang perawatan baru untuk pasien penderita kanker. Ketika uji klinis menunjukkan bahwa perawatan yang baru lebih baik dari perawatan standar, maka pengobatan baru tersebut dapat menjadi standar pengobatan.
Uji klinis ada di banyak negara bagian. Informasi tentang uji klinis tersedia di Situs NCI . Memilih perawatan kanker yang tepat idealnya melibatkan keputusan dari pasien, keluarga, dan tim kesehatan.
Tiga jenis perawatan standar yang digunakan:
Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah perawatan kanker yang menggunakan energi tinggi sinar-x atau jenis lain radiasi untuk membunuh sel kanker. Ada dua jenis terapi radiasi. Eksternal terapi radiasi yang menggunakan mesin di luar tubuh untuk mengirim radiasi terhadap kanker. Internal terapi radiasi menggunakan zat radioaktif mati dalam jarum, bibit, kawat, atau catheters yang ditempatkan secara langsung ke dalam atau dekat dengan kanker. Cara terapi radiasi diberikan tergantung pada jenis dan tahap kanker yang sedang dirawat.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah perawatan kanker yang menggunakan obat untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel atau dengan menghentikan pembelahan sel. Bila kemoterapi diambil melalui mulut atau menyuntikkan ke dalam pembuluh darah atau otot, obat memasuki aliran darah dan dapat mencapai sel kanker di seluruh tubuh (sistemik kemoterapi). Bila kemoterapi ditempatkan langsung ke dalam tulang belakang, organ, atau rongga badan seperti bagian perut, obat terutama mempengaruhi sel kanker di tempat-tempat (daerah kemoterapi). Cara kemoterapi diberikan tergantung pada jenis dan tahap kanker yang sedang dirawat.
Bedah 
  • Lokal resection: Sebuah prosedur bedah Tumor yang diangkat dari anus bersama dengan beberapa jaringan yang sehat di sekelilingnya. Lokal resection dapat digunakan jika kanker adalah kecil dan belum tersebar. Prosedur ini mungkin dapat menyimpan otot sphincter sehingga pasien masih dapat mengontrol pergerakan usus. Tumor yang berkembang di bagian bawah anus sering bisa dihapus dengan resection lokal.
  • Abdominoperineal resection: Sebuah prosedur bedah anus, pada rektum, dan bagian dari usus sigmoid dibuang melalui torehan yang dibuat di bagian perut. Dokter memotong ujung usus dan menyambungkannya dibagian samping perut, yang disebut stoma, dilakukan di permukaan tubuh bagian perut untuk memudahkan kotoran keluar dan ditampung dalam sebuah kantong di luar tubuh. Hal ini disebut Kolostomi. Kelenjar getah bening yang mengandung kanker juga dapat dihapus selama operasi ini.
Menderita Human Immunodeficiency Virus atau HIV dapat mempengaruhi pengobatan kanker anus.
Terapi kanker selanjutnya dapat merusak atau melemahkan sistem kekebalan tubuh pasien yang memiliki human immunodeficiency virus (HIV). Untuk alasan ini, pasien yang menderita kanker anus dan HIV biasanya dirawat dengan menurunkan dosis obat anticancer dan radiasi daripada pasien yang tidak terjangkit HIV.
Jenis perawatan lain sedang diuji dalam percobaan klinis.
Termasuk yang berikut:
Radiosensitizers
Radiosensitizers adalah obat yang membuat sel Tumor lebih sensitif terhadap terapi radiasi. Menggabungkan dengan terapi radiasi radiosensitizers dapat membunuh lebih banyak sel Tumor.
Ringkasan ini merujuk pada perawatan spesifik di bawah studi percobaan klinis, tetapi mungkin tidak menyebutkan setiap pegujian pengobatan baru. Informasi tentang uji klinis berlangsung tersedia di situs NCI.
Pilihan perawatan oleh tahap
Tahap 0 Kanker Anus (kanker bisul di Situ)
Perawatan dari tahap 0 anal anus biasanya adalah lokal resection.
Kanker anus tahap I
Perawatan kanker anus tahap I dapat termasuk :
  • Resection lokal.
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan atau tanpa kemoterapi. Jika kanker tetap ada setelah perawatan, tambahan kemoterapi dan terapi radiasi dapat diberikan untuk menghindari dilakukannya Kolostomi.
  • Abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Internal terapi radiasi untuk kanker yang tetap ada setelah perawatan eksternal dengan radiasi sinar-terapi.
Pasien yang telah melakukan perawatan dan berhasil menyisakan otot sphincter mungkin menerima kajian tindak lanjut setiap 3 bulan untuk 2 tahun pertama, termasuk memeriksa rektum dengan endoscopy dan biopsi, sesuai kebutuhan.
Kanker anus tahap II
Perawatan kanker anus tahap II dapat termasuk :
  • Resection lokal.
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan atau tanpa kemoterapi. Jika kanker tetap ada setelah perawatan, tambahan kemoterapi dan terapi radiasi dapat diberikan untuk menghindari dilakukannya Kolostomi.
  • Terapi radiasi internal.
  • Abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Pasien yang telah melakukan perawatan dan berhasil menyisakan otot sphincter mungkin menerima kajian tindak lanjut setiap 3 bulan untuk 2 tahun pertama, termasuk memeriksa rektum dengan endoscopy dan biopsi, sesuai kebutuhan.
Kanker anus tahap IIIA
Perawatan kanker anus tahap IIIA dapat termasuk:
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan atau tanpa kemoterapi. Jika kanker tetap ada setelah perawatan, tambahan kemoterapi dan terapi radiasi dapat diberikan untuk menghindari dilakukannya Kolostomi.
  • Radiasi sinar internal
  • Abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Kanker anus tahap IIIB
Perawatan kanker anus tahap IIIB dapat termasuk:
  • Terapi radiasi sinar eksternal dengan kemoterapi.
  • Resection lokal atau abdominoperineal resection, jika kanker tetap ada atau datang kembali setelah perawatan dengan kemoterapi dan terapi radiasi. Kelenjar getah bening juga dapat dihapus.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Kanker anus tahap IV
Perawatan kanker anus tahap IV dapat termasuk:
  • Bedah sebagai terapi palliative untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
  • Terapi radiasi sebagai terapi palliative .
  • Kemoterapi dengan terapi radiasi sebagai terapi palliative.
  • Pengobatan baru uji coba klinis sebagai pilihan.
Pilihan perawatan untuk kanker anus kambuhan
Perawatan untuk kanker anus kambuhan dapat termasuk :
  • Terapi radiasi dan kemoterapi, untuk kambuh setelah operasi.
  • Bedah, untuk kambuh setelah terapi radiasi dan / atau kemoterapi.
  • Sebuah uji coba klinis terapi radiasi dengan kemoterapi dan / atau radiosensitizers.
http://www.ahliwasir.com/products/79/0/Kanker-Anus/

Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Kita

Tentang Bahaya Rokk pada umumnya saya rasa sudah banyak yang tahu, apalagi bagi orang yang tiap hari menghisap rokok, soalnya kan dalam setiap bungkus rokok terdapat tulisan tentang bahaya Rokok, seperti ini. MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANGKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN,
bahaya rokok terhadap kesehatan kita

Tapi anehnya meski pada bungkus atau kemasan rokok sudah tercantum tulisan tentang bahaya rokok yang sangat menakutkan, tetap saja banyak yang merokok.
Rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita, diantaranya adalah
  1. bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone),
  2. pencuci lantai (ammonia),
  3. ubat gegat (naphthalene),
  4. racun serangga (DDT),
  5. racun anai-anai (arsenic),
  6. gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut''
Zat pada Rokok yang paling berbahaya adalah
  1. Tar: Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen
  2. Nikotin : Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti meroko.Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan mer
  3. Karbon Monoksida.. 

 bahaya rokok

Berikut ini adalah bahaya rokok terhadap kesehatan kita
rokok:
  1. dapat menyebabkan Kanker pundi kencing,
  2. Kanker perut,
  3. Kanker usus dan rahim ,
  4. Kanker mulut ,
  5. Kanker Esofagus,
  6. Kanker tekak,
  7. Kanker pankrias,
  8. Kanker payudara,
  9. Kanker paru-paru,
  10. Penyakit saluran pernafasan kronik
  11. Strok,
  12. pengkroposan tulang atau yang dikenal dengan osteoporosis
  13. Penyakit jantung,
  14. Kemandulan,
  15. Putus haid awal,
  16. Melahirkan bayi yang cacat
  17. Keguguran bayi,
  18. Bronkitis,
  19. Batuk,
  20. Penyakit ulser peptik,
  21. Emfisima,
  22. Otot lemah,
  23. Penyakit gusi,
  24. Kerusakan mata
Yang tersebut diatas adalah bahaya rokok bagi perokok aktif, apa itu perokok aktif ? 
Perokok aktif adalah orang yang merokok secara langsung menghisapnya rokok, 
sedangkan perokok pasif adalah orang yang tidak secara langsung menghisap rokok, tetapi menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut orang yang sedang merokok.

STRUKTUR KANDUNGAN BAHAYA ROKOK
bahaya rokok

Bahaya asap Rokok bagi perokok pasif.
  • Meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung
  • Masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkitis
  • Sakit atau pedih mata
  • Bersin dan batuk-batuk
  • Sakit kerongkong
  • Sakit kepala
Zat Yang terkandung dalam asap rokok adalah :
  • 2 kali lebih banyak nikotin
  • 5 kali lebih banyak karbon monoksida
  • 3 kali lebih banyak tar
  • 50 kali lebih zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan
Bahaya asap rokok terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya
  • Keguguran janin
  • Tumbesaran janin terencat – 30% lebih tinggi
  • Kematian janin dalam kandungan
  • Pendarahan dari uri (abruption placenta)
  • Berat badan berkurang – 20 hingga 30%
Bahaya asap rokok terhadap bayi
  • Masalah dan penyakit pernafasan
  • Mengganggu terhadap perkembangan kecerdasan
  • Jangkitan telinga
  • Leukeamia
  • Kanker otak 22%
  • Cepat lelah
  • Sindrom kematian secara mendadak.
http://windidwisaputro.blogspot.com/2009/11/artikel-bahaya-merokok-bagi-kesehatan.html

    Selasa, 10 Mei 2011

    CA serviks

    kanker servik merupakan suatu penyakit yang menyerang organ reproduksi dalam pada wanita,,yang disebabkan oleh virus,,
    cara deteksi klinisnya yaitu bisa dengan IVA,pap smear.